4 Keunikan Tumpeng Menoreh, Bisa Nikmati Pemandangan 3 Gunung Sekaligus

Tumpeng Menoreh merupakan restoran sekaligus destinasi wisata yang berada di desa Ngargoretno, yang terletak di antara Magelang Jawa Tengah dan Kulonprogo Yogyakarta.

Di restoran berbentuk tumpeng ini pengunjung dapat menikmati pemandangan tiga gunung sekaligus: Merapi, Merbabu dan Sindoro-Sumbing.

Dibuka sejak Mei 2021, restoran yang dibangun musisi Erix Soekamti ini buka 24 jam, dan dibanderol harga masuk Rp 25.000 atau Rp 50.000 sudah termasuk voucher makan Rp 25.000.

Jadi pengunjung bisa memilih, mau melihat sunrise, sunset, atau pemandangan kota di malam hari.

Lebih Lanjut, Berikut 4 Keunikan yang Dimiliki Tumpeng Menoreh 1.

View 360 Derajat Daya tarik utama Tumpeng Menoreh adalah view matahari terbit yang banyak menarik minat pengunjung.

Karena dibuka 24 jam, pengunjung bisa bersantai bersama kerabat sambil menunggu terbitnya matahari di pagi hari.

Di spot paling tinggi (puncak tumpeng), dari lantai yang mirip helipad, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan 3 gunung sekaligus Merapi, Merbabu dan Sindoro-Sumbing.

Beda dengan tempat wisata kaki langit yang sudah ada, Tumpeng Menoreh tidak berusaha terlalu keras memasang banyak spot foto instagrammable, karena pengunjung hanya diajak menikmati dan menjadi bagian dari keindahan pemandangan yang ada.

Di Tumpeng Menoreh turut disediakan beberapa fasilitas umum, berupa toilet, musala, dan lahan parkir yang luas.

2.

Bisa Memilih Melihat Sunrise, Sunset, atau Pemandangan Kota di Malam Hari Karena salah satu keunggulan Tumpeng Menoreh buka 24 jam dan dibangun di dataran tinggi, pengunjung bisa datang sesuka hati.

Baik di jam-jam subuh jelang matahari terbit, di sore hari untuk menyaksikan matahari tenggelam, maupun sekedar bersantai di malam hari sambil menikmati pemandangan lampu-lampu pemukiman dari ketinggian 950 mpdl di malam hari.

3.

Bangunan dan Nama Bangunan restoran Tumpeng Menoreh yang berbentuk heksagonal dan mirip tumpeng ini dibangun persis di kawasan perbukitan Menoreh.

Sementara itu, nama Tumpeng Menoreh dipilih karena dalam bahasa Jawa, tumpeng difilosofikan sebagai doa dan rasa syukur.

Sedang Menoreh, menjelaskan lokasi dibangunnya, yaitu tanah perbukitan Menoreh.

4.

Dibangun Bersama Masyarakat Dalam membangun Tumpeng Menoreh, Erik Soekamti turut melibatkan masyarakat dan pemuda setempat, atau dinamai komunitas Gelangprojo.

Mengutip teras.id, Erik ingin mengembangkan wisata Gelangprojo dalam upaya membantu masyarakat mengembangkan potensi wisata di daerah tersebut.

Bagi yang ingin berkunjung, Tumpeng Menoreh dapat ditempuh dari Yogyakarta, jaraknya sekitar 35 kilometer.

Masuknya dari kebun teh Nglinggo, jalan menuju atas sudah beraspal, tidak terlalu curam, tapi cukup menantang bagi mereka yang membawa mobil, karena akan repot kalau papasan dengan mobil dari arah berlawanan.

DELFI ANA HARAHAP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *