Hujan lebat menguyur wilayah Tangerang Raya pada Rabu siang menjelang sore, 18 Mei 2022.
Pada hari ini, Kamis 19 Mei, hujan lebat kembali terjadi.
Intensitas hujan yang terjadi mengingatkan kepada cuaca yang sama pada 2 Mei lalu.
Berdasarkan data analisa BMKG terhadap kejadian banjir di wilayah kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan pada Rabu lalu, data curah hujan pada rentang Pukul 13.00 – 16.00 WIB telah terjadi akumulasi 13,4 – 19,6 mm.
Intensitas hujan sebesar itu untuk periode tiga jam tergolong sedang hingga lebat.
Data dari Citra Satelit Himawari-8 menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif pada pukul 15.30 WIB dengan suhu puncak awan -75 hingga -100 derajat Celsius di sekitar wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Awan ini adalah bagian dari pergerakan ke arah Barat pada pukul 09.20 -16.20 WIB.
Kondisi tersebut terjadi, antara lain, akibat adanya pertumbuhan awan konvektif yang dipicu oleh adanya daerah konvergensi dan belokan massa udara.
Didukung pula oleh kondisi udara yang lembap hingga lapisan atas, serta indeks labilitas udara yang cenderung labil.
Citra Radar Cuaca menyebut hujan yang terjadi berintensitas ringan hingga sedang sejak pukul 14.00 WIB.
Hujan mulai menurun intensitasnya pada pukul 17.00 WIB.
Pengamatan Tempo.co, hujan yang turun di Tangerang Selatan sangat lebat sekitar Pukul 14-15 WIB.
Ini sesuai data beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan tergenang banjir dan pohon tumbang.
Prakirawan BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Ilham, menyatakan potensi cuaca yang sama masih perlu diwaspadai tiga hari ke depan.
“Hari ini kondisi nya masih sama seperti kemarin,” tulis Ilham lewat pesan singkat, Kamis, 19 Mei 2022.
“Untuk besok diprakirakan masih sama, siang menjelang malam potensi puncak hujannya.” Prakiraan berbasis dampak hujan lebat di wilayah Banten termasuk kategori waspada dengan lokasi Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Tangerang, Cilegon dan Serang.
Peluang terjadinya puting beliung dan hujan es cukup besar.
“Puting beliung dan hujan es tentunya bisa saja terjadi khususnya di peralihan musim seperti sekarang, namun untuk memprakirakannya sulit karena kejadiannya sangat lokal dan cepat,” kata Ilham.