Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir memaksa orang untuk bertemu lewat daring.
Relasi terbatas pada kekuatan sinyal dan kedekatan personal.
Untuk membangun kekuatan tim, jalinan hubungan seperti ini menjadi tidak ideal karena kurang terbangun kehangatan dan keterikatan satu sama lain.
Survei terbaru Marriott International di kawasan Asia Pasifik menunjukkan, lebih dari 81 persen responden percaya in-person engagement dengan sesama tim atau klien adalah unsur yang penting dalam memulihkan bisnis.
Survei yang mencakup lebih dari 300 pengunjung bisnis dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition atau MICE.
Penelitian ini mengungkapkan, sebanyak 53 persen responden merasakan pentingnya aktivitas tatap muka untuk memotivasi dan membangun keakraban di tengah tim kerja dan budaya perusahaan.
Lebih dari 60 persen responden menyatakan, pembatasan pertemuan sosial dan ketidakpastian dalam perjalanan internasional masih menjadi persoalan.
Dan 40 persen responden menyatakan pertemuan tatap muka atau rapat offline dan kegiatan yang menarik adalah tantangan besar selama pembatasan sosial.
Area Vice President – Indonesia at Marriott International, Ramesh Jackson mengatakan, keinginan untuk mengadakan pertemuan tata muka terus meningkat, terutama di kalangan bisnis.
“Hal ini sejalan dengan pelonggaran aturan perjalanan dan pertemuan sosial,” kata Jackson dalam keterangan tertulis Marriott International pada Jumat, 27 Mei 2022.
“Hubungan personal mendorong siapapun untuk melakukan interaksi tatap muka.” Untuk mendukung pemulihan bisnis di Asia Pasifik, Marriott International baru-baru ini meluncurkan The 5Gs of Human Connection.
Jackson menjelaskan, 5G merupakan kampanye untuk mengingatkan kembali tentang kehangatan hubungan manusia dan mendorong masyarakat melakukan pertemuan tatap muka.
Kampanye 5G itu adalah Gather, Global, Gratitude, Giving, dan Gourmet.
Berkumpul bersama dengan tetap memperhatikan keamanan diri dan orang lain.
“Kami mendorong dimulainya konvensi besar, insentif, hingga acara pertemuan para pimpinan,” ujar Jackson.
Dengan mulai dibukanya perbatasan di sepanjang Asia Pasifik, para wisatawan mulai bergerak lagi untuk berkunjung ke destinasi wisata favorit mereka.
Di antaranya Singapura, Jepang, Maldives, Australia, dan lainnya.
Survei Marriott International menunjukkan, lebih dari 70 persen pekerja profesional bersyukur dapat kembali melakukan pertemuan tatap muka atau rapat offline.
Kegiatan ini mendukung pertumbuhan organisasi dengan memupuk kebersamaan dan keterikatan tim.
Berbagi adalah salah satu kegiatan MICE yang menarik perhatian.
Contoh, pengalaman menjadi relawan saat berwisata ke W Bali, Seminyak, atau memulai edukasi budaya yang bermanfaat bagi masyarakat lokal di The Westin Resort Nusa Dua, Bali.
Survei Marriott International juga mengetahui lebih dari 66 persen responden setuju bahwa pengalaman kuliner dapat membantu menciptakan momentum yang berkesan saat pertemuan tatap muka.