Ada alasan utama Pejabat Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah melantik enam pejabat eselon di kawasan Candi Muaro Jambi pada Jumat, 29 Juli 2022.
Hal ini bertujuan agar masyarakat luas dapat mengetahui bahwa Kabupaten Muaro Jambi memiliki bangunannya bersejarah yang telah menjadi ikon nasional, bahkan kini tengah diusulkan menjadi warisan dunia.
Walaupun namanya tak sepopuler Candi Borobudur dan Candi Prambanan, namun Candi Muaro Jambi juga memiliki keistimewaan yang bahkan belum banyak orang ketahui.
Dilansir dari Antara, Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Agus Widiatmoko menjelaskan Candi Muaro Jambi merupakan salah satu candi tertua di Asia.
Candi ini dibangun pada abad ke-7 hingga 12 Masehi dan merupakan tempat peribadatan serta pendidikan setingkat universitas untuk agama Buddha.
Banyak orang yang salah kaprah bahwa Candi Muaro Jambi merupakan satu bangunan saja.
Faktanya, penggunaan kata yang tepat adalah Kompleks Percandian Muarajambi.
Kompleks Percandian Muaro Jambi merupakan kompleks percandian agama Buddha yang memiliki luas mencapai 3.981 hektare atau setara delapan kali luas Candi Borobudur.
Wilayah kompleks candi ini terbentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur di tepi Sungai Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera.
Adapun beberapa candi di kawasan ini ialah Candi Gumpung, Candi Kedaton, Candi Koto Mahligai, Candi Astano, Candi Kembar Batu, Candi Gedong Satu, Candi Gedong Dua hingga Candi Telago Rajo.
Dengan wilayah yang begitu luas, yaitu mencapai 3.891 hektare, Candi Muaro Jambi mencakup delapan desa yaitu Desa Muara Jambi, Desa Dusun Baru, Desa Dusun Mudo, Desa Danau Lamo, Desa Tebat Patah, Desa Teluk Jambu, Desa Kemingking Dalam dan Desa Kemingking Luar.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengusulkan Kompleks Percandian Muaro Jambi sebagai situs warisan budaya.
SBY juga yang menetapkan kawasan candi ini sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu (KWST) pada 2007.
Uniknya bangunan di kompleks candi ini hanya dibangun dari susunan batu bata yang direkatkan hanya dengan air dan matahari, tanpa semen.
Karena keunikannya itu, Presiden Joko Widodo berencana merestorasi Kawasan Cagar Budaya Nasional atau KCBN Muaro Jambi setelah berkunjung pada 7 April 2022 lalu.
ANNISA FIRDAUSI