Top 3 Tekno Berita Kemarin: Mikroplastik di Air Galon, Cuaca Ekstrem, Hepatitis

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 13 Mei 2022, terdiri dari, yang pertama, temuan kembali mikroplastik di air minum dalam kemasan.

Studi dilakukan dengan menguji sejumlah produk merek-merek air galon sekali pakai maupun air galon guna pakai alias bisa dipakai berulang.

Berita terpopuler yang kedua datang dari peringatan dini BMKG untuk kejadian cuaca ekstrem di wilayah Indonesia sepekan ke depan.

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, serta dampak yang dapat ditimbulkannya.

Lalu, terpopuler ketiga, berita seputar kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak.

Webinar kesehatan yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan kembali kalau penyakit hepatitis sangat berhubungan dengan kondisi lingkungan dan perilaku.

Karenanya, peran teladan orang tua dan guru dinilai sangat penting.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 13 Mei 2022, selengkapnya, 1.

Lagi, Temuan Mikroplastik di Air Minum dalam Kemasan Setelah ditemukan dalam air sumur dan air pipa, lalu dalam air minum dalam kemasan botol, studi terbaru mengungkap mikroplastik (serat plastik mikroskopis) juga mencemari air minum dalam kemasan galon.

Studi dilakukan Greenpeace Indonesia dan Laboratorium Kimia Anorganik UI yang menguji terhadap dua merek air galon sekali pakai dalam kemasan polyethylene terephthalate (PET) pada September 2021.

Hasil studi itu diperkuat uji oleh Tempo, juga menggandeng Laboratorium Kimia Anorganik, terhadap air minum dalam galon guna ulang.

Uji yang ini dimulai 26 April hingga 4 Mei lalu.

Seluruhnya mendapati kandungan partikel mikroplastik.

Uji oleh Greenpeace mendapati 95 partikel mikroplastik per milimeter kubik dalam air galon merek 1 yang berukuran 6 liter.

Temuannya hampir sama untuk air galon merek 2 dengan volume 15 liter.

Sedangkan uji oleh Tempo menemukan jumlah partikel mikroplastik lebih sedikit.

“Galon (polikarbonat) memiliki ikatan yang lebih kuat dibanding PET sehingga jumlah partikelnya lebih sedikit yang terlepas,” ucap Agustino Zulys, Kepala Laboratorium.

2.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Cek Daftar Daerahnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan.

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, serta dampak yang dapat ditimbulkannya.

Menurut BMKG, terdapat indikasi potensi pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan di wilayah Indonesia.

Di antaranya dikarenakan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada di fase 4 (Maritime Continent) dan akan berada pada fase 4 hingga 5 untuk sepekan ke depan.

MJO merupakan aktivitas intra-seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa pergerakan aktivitas konveksi dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.

Fenomena ini biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

3.

Hepatitis Akut Misterius, FKUI Ingatkan Teladan Orang Tua dan Guru Penyakit hepatitis sangat berhubungan dengan kondisi lingkungan dan perilaku.

Soal ini diingatkan kembali dalam webinar kesehatan menyoal kemunculan kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

“Lingkungan tak jauh dari keluarga.

Orang tua harus bisa memberi contoh perilaku hidup bersih dan sehat supaya anak-anak terhindar dari risiko penyakit,” kata Retno Asti Werdhani dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI dalam webinar yang diikuti daring, Kamis 12 Mei 2022.

Menurutnya, budaya hidup sehat mampu mencegah kasus hepatitis akut berat yang sedang jadi perhatian dunia.

Bukan hanya hepatitis, Asti mengatakan berbagai penyakit berhubungan dengan lingkungan dan perilaku.

Dia menyebut contoh asma, kanker paru-paru, gangguan kesehatan jantung dan metabolisme, tipus, diare, dan penurunan fungsi hati dan ginjal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *